ARSITEKTUR DAN METAFORA
Arsitektur yang Berdasarkan
Prinsip-prinsip Metafora
- Mencoba
atau berusaha memindahkan keterangan dari suatu subjek ke subjek lain.
- Mencoba
atau berusaha untuk melihat suatu subjek seakan-akan sesuatu hal yang
lain.
- Mengganti
fokus penelitian atau penyelidikan area konsentrasi atau penyelidikan
lainnya (dengan harapan jika dibandingkan atau melebihi perluasan kita
dapat menjelaskan subjek yang sedang dipikirkan dengan cara baru).
Kegunaan Penerapan Metafora dalam
Arsitektur
Sebagai salah satu cara atau metode sebagai perwujudan kreativitas Arsitektural, yakni sebagai berikut :
- Memungkinkan
untuk melihat suatu karya Arsitektural dari sudut pandang yang lain.
- Mempengaruhi
untuk timbulnya berbagai interprestasi pengamat.
- Mempengaruhi
pengertian terhadap sesuatu hal yang kemudian dianggap menjadi hal yang
tidak dapat dimengerti ataupun belum sama sekali ada pengertiannya
- Dapat
menghasilkan Arsitektur yang lebih ekspresif.
Kategori Metafora dalam Arsitektur
- Intangible
methaphors, (metafora yang tidak dapat
diraba) metafora yang berangkat dari suatu konsep, ide, hakikat manusia
dan nilai-nilai seperti : individualisme, naturalisme, komunikasi, tradisi
dan budaya.
- Tangible
methaphors (metafora yang nyata),
Metafora yang berangkat dari hal-hal visual serta spesifikasi / karakter
tertentu dari sebuah benda seperti sebuah rumah adalah puri atau istana,
maka wujud rumah menyerupai istana.
- Combined
methaphors (metafora kombinasi),
merupakan penggabungan kategori 1 dan kategori 2 dengan membandingkan
suatu objek visual dengan yang lain dimana mempunyai persamaan nilai
konsep dengan objek visualnya. Dapat dipakai sebagai acuan kreativitas
perancangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar